Yayat
Hidayat Suku Dinas Pekerjaan Umum Jakarta Selatan sepertinya cuek dengan maraknya
dugaan penyimpangan pada pekerjaan di suku dinas PU Jakarta Selatan atau ikut
tidur seperti pegawainya yang baru baru ini tertangkap oleh NuSa, karna setiap
Nusa ingin konfirmasi mengenai masalah pungutan liar pada pekerjaan Hotmix yang
mengaku Oknum Pemda, Proyek Jembatan yang tidak memiliki papan proyek, dan 10
Paket pekerjaan yang diberikan kepada Rekanan Binaan diatas 95persen dari nilai
harga perkiraan sementara (HPS) para staf kasudin mengatakan selalu tidak ada
dikantor, ada apa ya???
Baru baru ini pungutan liar berpakaian Dinas
Pemda masih merajalela di Kecamatan Tebet dimana diduga para oknum yang
mengambil kesempatan untuk meraih keuntungan dari proyek pemerintah yang sedang
dilaksanakan, seperti yang terjadi di jalan Tebet Barat Dalam 1B pembangunan
Perbaikan Jalan aspal (Layer) yang di kerjakan oleh PT.Sumber Batu dengan nilai
anggaran Rp. 1.531.478.158 dengan penawaran 96,50% dari nilai HPS dimanfaatkan
oleh para Oknum yang mengaku dari pihak pemda dengan cara mengetuk rumah warga
dan menawarkan agar di depan rumahnya ikut juga di aspal, pada pekerjaan juga
masih kelihatan amburadul, diduga tidak sesuai dengan spek.
Menurut Umar salah satu warga jalan Tebet Barat
Dalam 1B “ada Pihak Oknum Pemda yang berseragam datang untuk mengukur jalan
untuk di aspal dan menawarkan kerumah rumah untuk di aspal dan dikenakan biaya,
karena jatah dari pemda terbatas” ungkapnya kepada NuSa.
Hal serupa yang dituturkan Budi salah seorang
Pengamanan lingkungan tersebut menurutnya para Oknum pemda datang menawarkan
kerumah warga agar dihotmik dikenakan biaya sebesar 1juta kepada warga bahkan
pak Rt sendiri juga kena” tuturnya kepada NuSa
Sebelumnya di tahun 2010 hal yang sama terjadi
juga pungutan Liar yang mengaku dari pihak kecamatan yang mendatangi rumah
warga agar rumahnya ikut di aspal dan perwarga dikenakan sebesar 200ribu hingga
400Ribu rupiah namun sampai saat ini belum diketahui siapa oknum yang mengaku
dari pemda tersebut.
Proyek pembangunan Jembatan di Jl. H.Al-Hasyin Kelurahan
Cilandak Barat,Kecamatan Cilandak tidak ditemukan papan Proyek pada Pelaksanaan
pekerjaan dimana diduga pekerjaan tersebut tidak dilelang dan beberapa
pekerjaan masih tampak amburadul tidak sesuai dengan Perpres 54 tahun 2010
tentang pengadaan barang/jasa.
10 Paket program pembangunan jalan dan jembatan
penawaran diatas 95% dari nilai Harga Perkiraan Sementara (HPS) dari 5
Perusahaan masing-masing PT mendapatkan 2 paket pekerjaan diduga Yayat
memberikan kepada rekanan Binaan
Suku dinas PU Jakarta Selatan hanya
bisa angkat tangan “lapor saja ke polisi kalau memang di pungut”tutur Harsudin
kalau proyek yang di Kecamatan Cilandak memang tidak memakai papan proyek dan
nanti kita akan melakukan pemotongan kepada kontraktor yang mengerjakan”
ungkapnya KepadaNuSa .
Saat NuSa meminta izin untuk
konfirmasi melalui pesan singkat atau SMS terkait dugaan adanya proyek bermasalah
di PU Jakarta Selatan, Yayat menjawab Pesan melalui SMS “ saya tidak ada niat,
dan saya takut kepada Allah SWA kalau mau konfirmasi temui pak Aam atau
Sasmita”tuturnya.
Abdul Hair Pamdal Jakarta Selatan
melarang masuk kedalam ruangan karena instruksi dari Syahrul Efendi Walikota
Jakarta Selatan dan Yayat Hidayat Kasudin PU Jalan Jakarta Selatan dengan
alasan didalam sedang ada rapat staf, kalau kasudin dan Kepala Seksi tidak ada
diruangan.” kecuali pak yayat menelepon, saya dengar, baru saya berikan
masuk”Tuturnya. (Fra’Nz)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar