Jakarta, NuSa. Disepanjang jalan Buncit Raya Jakarta Selatan Rumput dan tanaman banyak yang gugur, tidak terawat, beberapa pagar pada taman juga terlihat hancur dan dibeberapa lokasi di Jakarta Selatan juga tampak masih banyak yang tidak terawat. Dilihat dengan kasat mata ini bukan lagi taman tetapi Gurun yang tandus dan tidak pernah dijamah, namun anggaran untuk perawatan disinyalir menghilang tanpa jejak.
Kepala Suku Dinas Pertamanan Heru Bambang Ernanto tidak mau diwawancarai bahkan surat NuSa sampai saat ini bagaikan bola lempar ke Kasubag TU, oper keKepala Seksi, dan kembali ke Kasudin Pertamanan sehingga dinilai Para pegawai kurang profesiaonal, dimana surat permohonan wawancara tidak ada yang berani menjawab, padahal surat tersebut telah di eksposisikan kepada Kasubag TU Pertamanan, Frida (sebelum pensiun) tidak mau menjawab dan melemparkan kepada kepala Seksi Taman dan Jalur, “ini tanyakan saja kepada Kasie Taman dan Jalur”. Ibu Mar’fua dan Pak Jansen Saragih ungkapnya kepada NuSa. Saat di tanya kepada Kasie Pertamanan dan Jalur Nusa juga belum mendapatkan jawaban yang memuaskan dengan alasan tidak mengetahui pengeksposisian surat tersebut,”langsung saja kepada Kasudin karena surat ini belum pernah saya terima, nanti saya lampirkan lagi ke kasudin” ungkap mar’fua kasie taman dan jalur Pertamanan Jakarta Selatan kepada NuSa sebelum diangkat menjadi Kasudin Pertamanan Jakarta Utara.
Ttahun 2010 paket pekerjaan pertamanan Jakarta Selatan diduga menuai banyak
masalah, dari beberapa rekanan mengatakan paket besar dipecah pecah, ada yang
nilainya 10 jutaan sampai kepada 50 jutaan dimana diberikan kepada rekanan
dengan penunjukan langsun (PL). Dan beberapa pekerjaan juga dilakukan asal
asalan namun dana anggaran turun sertus persen, bagai air yang mengalir.
Frida kasubagTU Pertamanan Jakarta
Selatan “ itu enggak benar, asal ngomong saja si Aris” ungkapnya kepada Nusa.
Munir kasie perencanaan Pertamanan
jakarta selatan “kalau enggak salah disini paling kecil untuk Anggaran sewaktu
waktu paling 600 jutaan kalau di Jakarta barat sekitar 1,3Miliar. Kalau
anggaran sewaktu-waktu itu menurutnya diperbolehkan untuk di pecah. Paket
gelondongan ini di bagi secuil. Dan yang secuil itu di bagi lagi kesana kesini.
Kalau anggaran sewaktu waktu tidak ada yang di tender tetap dibagi kepada para
rekanan, contoh “anggaran sewaktu waktu nilainya 500 juta namun itu tidak di
tender tetapi dibagi menjadi beberapa bagian kepada para rekanan”. kalau mau
lebih jelas Seksi jalur yang lebih mengerti masalah tersebut soalnya tahun 2010
akhir saya diangkat.
Namun Sampai saat ini Heru Bambang Ernanto selalu tidak
pernah ada ditempat, angkat tangan dengan persoalan tersebut .
Apakah kasudin Bungkam untuk masalah
ini? Atau Apakah Kasudin lagi tidur? Diduga kalau kasudin Pertamanan Jakarta
Selatan anggap ini adalah masalah sepele atau Tidak begitu penting???
Tumpak Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Bamustra menilai kinerja Kasudin Pertamanan Jakarta Selatan Lebih baik mundur dari jabatannya " Kok seorang Kasudin angkat tangan, Sekalian aja angkat kaki" hal tersebut harus segera ditindak dan diberikan sanksi" tuturnya Kepada NuSa(Fra'nz)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar