Buat Status Keren


LSM GARDA P3ER

Proyek PU Jalan Bermasalah”Staff Kasudin Molor” Jakarta,NuSa. Terkait maraknya dugaan proyek bermasalah di Suku Dinas Pekerjaan Umum Jakarta Selatan Yayat Hidayat enggan ditemui wartawan dan Lembaga Swadaya Masyarakat yang datang mengkonfirmasi dimana beberapa wartawan dihalang-halangi dan tidak diperbolehkan masuk oleh pengamanan dalam (pamdal) menurutnya ini instuksi dari walikota dan PU Jalan Jakarta Selatan. Jum’at (7/11) Camat Pasar Minggu diduga “Perkosa” Anggaran Jakarta,NuSa. Camat Pasar Minggu Su-diyanto diduga tilap anggaran APBD tahun 2010 dan Cuek dengan permasalahan yang meresahkan warganya, hal ini terlihat dari tingkah seorang pejabat Kecamatan yang enggan memberikan keterangan publik dan melemparkan kepada Sekretaris Camat. Terkait beberapa paket pekerjaan Perbaikan jalan dan saluran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang diduga bermasalah dan sebagian menghilang, sampai saat ini belum mendapat jawaban serius dari camat Pasar Minggu dimana pada pekerjaan pekerjaan fisik untuk perbaikan jalan, saluran, penopingan pohon dan pennuunjukan lainnya diduga hanya manipulasi administrasi dan diduga fiktif yang berbuntut merugikan keuangan Negara, Pungli Berpakaian Pemda Merajalela di Kecamatan Tebet Jakarta, NuSa. Lagi Lagi Pugutan misterius terjadi di Kecamatan Tebet, seperti Berita NuSa sebelumnya pungutan misterius Tahun 2010 Pekerjaan Hotmik (Layer) di kecamatan Tebet diduga dipungut biaya kepada warga sebesar 200ribu sampai 400ribu tiap penduduk yang di lakukan oleh Oknum Pemda yang mengaku dari kecamatan dan dari beberapa kegiatan untuk perbaikan jalan dan saluran juga masih misterius dimana didalam Dask Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kecamatan Tebet tidak di berikan nama jalan pada lokasi pekerjaannya. Pungutan Hotmik PU Jalan Jakarta Selatan ”Sangat Misterius” Jakarta,NuSa. Pungutan Liar berpakaian Dinas Pemda masih merajalela di Kecamatan Tebet dimana diduga para oknum yang mengambil kesempatan untuk meraih keuntungan dari proyek pemerintah yang sedang dilaksanakan, seperti yang terjadi di jalan Tebet Barat Dalam 1B pembangunan Perbaikan Jalan aspal (Layer) yang di kerjakan oleh PT.Sumber Batu dengan nilai anggaran Rp. 1.531.478.158 dengan penawaran 96,50% dari nilai HPS dimanfaatkan oleh para Oknum yang mengaku dari pihak pemda dengan cara mengetuk rumah warga dan menawarkan agar di depan rumahnya ikut juga di aspal, pada pekerjaan juga masih kelihatan amburadul, diduga tidak sesuai dengan spek. Proyek Pertamanan Jakarta Selatan Bermasalah Jakarta,NuSa. Disepanjang jalan Buncit Raya Jakarta Selatan Rumput dan tanaman banyak yang gugur, dan tidak terawat dan beberapa pagar pada taman terlihat hancur namun anggaran untuk perawatan disinyalir menghilang tanpa jejak, namun belum ada tanggapan serius dari Bambang kasudin pertamanan Jakarta Selatan . " src="http://www.blogger.com/Pemerintah%20Kota%20Palembang_files/banner-2.gif" title=" LSM GARDA P3ER
Proyek PU Jalan Bermasalah”Staff Kasudin Molor” Jakarta,NuSa. Terkait maraknya dugaan proyek bermasalah di Suku Dinas Pekerjaan Umum Jakarta Selatan Yayat Hidayat enggan ditemui wartawan dan Lembaga Swadaya Masyarakat yang datang mengkonfirmasi dimana beberapa wartawan dihalang-halangi dan tidak diperbolehkan masuk oleh pengamanan dalam (pamdal) menurutnya ini instuksi dari walikota dan PU Jalan Jakarta Selatan. Jum’at (7/11) Camat Pasar Minggu diduga “Perkosa” Anggaran Jakarta,NuSa. Camat Pasar Minggu Su-diyanto diduga tilap anggaran APBD tahun 2010 dan Cuek dengan permasalahan yang meresahkan warganya, hal ini terlihat dari tingkah seorang pejabat Kecamatan yang enggan memberikan keterangan publik dan melemparkan kepada Sekretaris Camat. Terkait beberapa paket pekerjaan Perbaikan jalan dan saluran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang diduga bermasalah dan sebagian menghilang, sampai saat ini belum mendapat jawaban serius dari camat Pasar Minggu dimana pada pekerjaan pekerjaan fisik untuk perbaikan jalan, saluran, penopingan pohon dan pennuunjukan lainnya diduga hanya manipulasi administrasi dan diduga fiktif yang berbuntut merugikan keuangan Negara, Pungli Berpakaian Pemda Merajalela di Kecamatan Tebet Jakarta, NuSa. Lagi Lagi Pugutan misterius terjadi di Kecamatan Tebet, seperti Berita NuSa sebelumnya pungutan misterius Tahun 2010 Pekerjaan Hotmik (Layer) di kecamatan Tebet diduga dipungut biaya kepada warga sebesar 200ribu sampai 400ribu tiap penduduk yang di lakukan oleh Oknum Pemda yang mengaku dari kecamatan dan dari beberapa kegiatan untuk perbaikan jalan dan saluran juga masih misterius dimana didalam Dask Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kecamatan Tebet tidak di berikan nama jalan pada lokasi pekerjaannya. Pungutan Hotmik PU Jalan Jakarta Selatan ”Sangat Misterius” Jakarta,NuSa. Pungutan Liar berpakaian Dinas Pemda masih merajalela di Kecamatan Tebet dimana diduga para oknum yang mengambil kesempatan untuk meraih keuntungan dari proyek pemerintah yang sedang dilaksanakan, seperti yang terjadi di jalan Tebet Barat Dalam 1B pembangunan Perbaikan Jalan aspal (Layer) yang di kerjakan oleh PT.Sumber Batu dengan nilai anggaran Rp. 1.531.478.158 dengan penawaran 96,50% dari nilai HPS dimanfaatkan oleh para Oknum yang mengaku dari pihak pemda dengan cara mengetuk rumah warga dan menawarkan agar di depan rumahnya ikut juga di aspal, pada pekerjaan juga masih kelihatan amburadul, diduga tidak sesuai dengan spek. Proyek Pertamanan Jakarta Selatan Bermasalah Jakarta,NuSa. Disepanjang jalan Buncit Raya Jakarta Selatan Rumput dan tanaman banyak yang gugur, dan tidak terawat dan beberapa pagar pada taman terlihat hancur namun anggaran untuk perawatan disinyalir menghilang tanpa jejak, namun belum ada tanggapan serius dari Bambang kasudin pertamanan Jakarta Selatan . " border="0" width="150" height="35" />

Rabu, 19 Oktober 2011

Upah Gali Makam “Dipertanyakan” Kasudin Pemakaman Jakarta Selatan Mengelak Masalah

Eddy Supriatna “ah engggak usah pake surat-suratlah, suruh aja pak Ungkap datang kemari, saya lama kenal dengan beliau, bilang kalau saya undang dia kekantor saya”

JAKARTA (NuSa).
Kepala Suku Dinas Pemakaman Jakarta Selatan, H. Eddy Supriatna mengelak diri untuk ditemui wartawan terkait alokasi dana untuk upah gali-tutup lubang makam yang dikelola oleh Kantor Suku Dinas Pemakaman Jakarta Selatan tahun 2010 sebesar Rp 2,16 miliar dan pada 2011 menurun menjadi Rp 1,98 miliar, fakta dilapangan tidak terealisasi dengan benar, dimana beberapa para penggali lubang makam mengaku tidak pernah menerima upah sepesen pun, baik dari pihak TPU ataupun Sudin Pemakaman.
Selama ini, kegiatan gali-tutup lubang makam itu diserahkan kepada masyarakat di sekitar TPU untuk menggali lobang bila ada yang meninggal dunia dan mendapatkan uplah galian dari para ahli waris, dan beberapa penggali hanya mendapatkan 50ribu sampai 100ribuan tanpa menandatangani selembar kertas pun. tidak pernah sampai sebesar Rp 300 ribu, padahal menurut ketentuan yang berlaku secara umum di DKI Jakarta, pihak pemerintah mensubsidi pengerjaan gali-tutup makam itu sebesar Rp 300 ribu per lubang. Dengan kata lain, berapa pun tarif yang kemudian muncul dari pengerjaan gali-tutup makam itu, duit yang Rp 300 ribu tersebut tetap saja harus disalurkan oleh pemerintah.
Yanto, salah seorang penggali lubang makam di TPU Pejaten Timur“Kami hanya mendapatkan upah dari para ahli waris. Besarnya tidak sama, tergantung kesepakatan. Tapi, kalau soal upah dari TPU atau Sudin Pemakaman, kami gak pernah menerima dan juga memang gak pernah tahu,”ungkapnya kepada NuSa yang mewakili rekan-rekan seprofesinya.
Sama halnya pernyataan meluncur dari celah-celah bibir Agus, penggali lubang makam di TPU Menteng Pulo. Menurutnya, kalaupun ia menerima uang dari Kantor TPU, judulnya adalah “buat sekadar beli rokok”, kami tidak pernah menandatangani selembar kertas pun, tidak pernah sampai sebesar Rp 300 ribu. “Paling-paling gocap (lima puluh ribu), gede-gedenya juga cepe (seratus ribu),” kata Agus.
Namun menurut Daftar Anggaran Satuan Kerja (DASK) pada APBD tahun 2010, alokasi dana untuk upah gali-tutup lubang makam tercatat sebesar Rp 2,16 miliar, dan pada tahun 2011 menurun menjadi Rp 1,98 miliar yang dikelola oleh Kantor Suku Dinas Pemakaman Jakarta Selatan dikemanakan anggaran-anggaran tersebut?
Menurut Ungkap Marpaung, Ketua Umum Aliansi LSM Nusantara “Setahu saya, tidak pernah ada pernyataan dari pihak Kasudin Pemakaman Jakarta Selatan bahwa anggaran untuk upah gali-tutup lubang makam itu tak terserap dan dikembalikan ke Kas Daerah. Tapi, kalau faktanya anggaran tersebut ternyata tidak mengalir hingga ke tangan yang berhak, di mana sebetulnya dana tersebut terparkir? Apakah di Sudin Pemakaman, atau di Kantor TPU? Semua harus bisa dijelaskan kalau tidak mau disebut sebagai penyelewengan anggaran. Indikasi ke arah sana cukup jelas terlihat dan terasa, kok,” kata Ungkap Marpaung, Ketua Umum Aliansi LSM Nusantara.
Namun Eddy Supriatna mengelak dan mengatakan “ah engggak usah pake surat-suratlah suruh aja pak Ungkap datang kemari, saya lama kenal dengan beliau, bilang kalau saya undang dia kekantor saya”ungkapnya
“Ada apa yah?” Kok kasudin malah menyuruh pak Ungkap datang ke kantornya, ada apa dibalik undangan tersebut, jangan-jangan ada kepentingan terselubung dibalik pertanyaan ini?
Dan apa hubungannya surat wawancara NuSa dengan pak Ungkap sementara pimpinan redaksi NuSa adalah Yuki?.(Fra’nz)

Selasa, 18 Oktober 2011

Proyek PU Jalan Bermasalah ”Staff Kasudin Molor”

Syahrul Efendi : “mungkin dia lagi istirahat”

Jakarta,NuSa. Terkait maraknya
 dugaan proyek bermasalah di Suku Dinas Pekerjaan Umum Jakarta Selatan Yayat Hidayat enggan ditemui wartawan dan Lembaga Swadaya Masyarakat yang datang mengkonfirmasi dimana beberapa wartawan dihalang-halangi dan tidak diperbolehkan masuk oleh pengamanan dalam (pamdal) menurutnya ini instuksi dari walikota dan PU Jalan Jakarta Selatan. Jum’at (7/11)
10 Paket program pembangunan jalan dan jembatan penawaran diatas 95% dari nilai Harga Perkiraan Sementara (HPS) dari 5 Perusahaan masing-masing PT mendapatkan 2 paket pekerjaan yang diduga Kasudin sudah PU Yayat Hidayat sudah menentukan siapa pemenang lelang tesebut hal ini terlihat dari beberapa paket pekerjaan dengan kode rekening : 5.2.2.20.01.007 yakni PT. Wanita Mandiri Perkasa mendapatkan 2 paket pekerjaan dengan penawaran Rp. 1.791.055.000,-00 dan Rp. 1.818.380.000,-00 (96,89%) dari Nilai HPS, PT. Marga Sarana Raya mendapatkan 2 paket pekerjaan dengan penawaran Rp. 1.770.989.279,00 dan 1.185.043.450,00 (95,80%) dari HPS, PT. Sumber Batu mendapatkan 2 paket pekerjaan dengan penawaran Rp 1.531.478.158,00 dan Rp. 1.531.487.624,00 (96,50%) dari HPS, PT.Hutama Prima mendapatkan 2 paket pekerjaan dengan penawaran Rp. 1.790.368.640,00 (96,85%) dan 1.789.501.371,00 (96,80%) pada HPS, dan PT. Paesa Parsindo Engineering mendapatkan 2 paket pekerjaan dengan penawaran Rp. 1.515.019.977,00 (95,46%) dan 1.518.360.498,00 (95,67%) dari HPS namun sampai saat ini belum mendapatkan tanggapan dari Hamdan Ketua Panitia Lelang, dari staf sudin mengatakan beliau pindah ke Dinas.
Baru baru ini Proyek Layer (hotmik) di jalan Tebet Barat 1B menuai keritikan dari masyarakat dimana pada pekerjaan tersebut diduga masih dipungut kepada Warga yang mengaku dari pihak pemda dimana pada tahun 2010 sebelumnya juga dugaan tersebut pernah terjadi hal yang sama yang merugikan masyarakat.
Proyek pembangunan Jembatan di Jl. H.Hasyin Kecamatan Cilandak tidak ditemukan papan Proyek pada Pelaksanaan pekerjaan dimana diduga pekerjaan tersebut tidak dilelang dan belum mendapat tanggapan dari Sudin PU Jalan Jakarta Selatan.
Suku dinas PU Jakarta Selatan angkat tangan “lapor saja ke polisi kalau memang di pungut”tutur Harsudin kalau proyek yang di jaga karsa memang tidak memakai papan proyek dan nanti kita akan melakukan pemotongan kepada kontraktor yang mengerjakan” ungkapnya KepadaNuSa .
Saat NuSa meminta izin untuk konfirmasi melalui pesan singkat SMS terkait dugaan adanya proyek bermasalah di PU Jakarta Selatan Yayat menjawab dengan Pesan singkat melalui SMS “ saya tidak ada niat, dan saya takut kepada Allah SWA kalau mau konfirmasi temui pak Aam atau Sasmita”tuturnya.
Abdul Hair Pamdal Jakarta Selatan melarang masuk kedalam ruangan karena instruksi dari Syahrul Efendi Walikota Jakarta Selatan dan Yayat Hidayat Kasudin PU Jalan Jakarta Selatan dengan alasan didalam sedang ada rapat staf, kalau kasudin dan Kepala Seksi tidak ada diruangan.” kecuali pak yayat menelepon, saya dengar, baru saya berikan masuk”Tuturnya.
Hal tersebutmen jadi pertanyaan Publik, diduga Para Pejabat Suku Dinas PU Jakarta Selatan juga Tidur di ruangan dimana seperti yang terjadi beberapa bulan yang lalu seorang staf kasudin tertangkap NuSa sedang tertidur di jam kerja, namun menurut Yayat hidayat saya sudah pernah menegur dan mengatakan ke Pak Walikota namun menurut walikota “mungkin dia lagi istirahat” tutur Yayat.(Fra’Nz)

Camat Pasar Minggu diduga “Perkosa” Anggaran

“mari kita Survey Kelapangan” Namun Berdalih Kesibukan
Jakarta,NuSa. Camat Pasar Minggu Su-diyanto diduga tilap anggaran APBD tahun 2010 dan Cuek dengan permasalahan yang meresahkan warganya, hal ini terlihat dari tingkah seorang pejabat Kecamatan yang enggan memberikan keterangan publik dan melemparkan kepada Sekretaris Camat.
Terkait beberapa paket pekerjaan Perbaikan jalan dan saluran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang diduga bermasalah dan sebagian menghilang, sampai saat ini belum mendapat jawaban serius dari camat Pasar Minggu dimana pada pekerjaan pekerjaan fisik untuk perbaikan jalan, saluran, penopingan pohon dan pennuunjukan lainnya diduga hanya manipulasi administrasi dan diduga fiktif yang berbuntut merugikan keuangan Negara,
Seperti Anggaran Perbaikan Jalan Pepaya Kelurahan Pejaten Barat, Pasar Minggu Rp.47.750.146 masih misterius dimana menurut Sugiman warga Jl. Pepaya Kelurahan Pejaten Barat, Pasar Minggu menurutnya di Jalan papaya tidak pernah ada untuk perbaikan jalan ”sudah tiga tahun tidak pernah di renovasi untuk tahun kemarin enggak pernah ada kok” tuturnya namun didalam anggaran APBD Kecamatan Pasar Minggu disulap menjadi ada dan keterangan Sugiman di bantah J. Manulang selaku Kasie PU Jalan”untuk jalan papaya kami hotmik seperti yang ada pada gambar, dan BPK sudah survey ke lapangan, kita bisa survey ke lapangan warga mana yang berani mengatakan itu, kalau pekerjaannya yang kurang, itu hanya Tuhan yang tahu, boleh kita survei sekarang di lapangan” tuturnya kepada NuSa.
Saat NuSa ingin menginvestigasi kelapangan bersama Sekcam dan Kasie PU Jalan Pasar Minggu, suasana menjadi berubah, dengan mengatakan lagi ada pertemuan di luar.
Perbaikan jalan amil VIII kelurahan pejaten barat, Pasar Minggu dengan anggaran 43.000.000 juga tidak dikerjakan alias fiktif, dan diduga menghilang dimana menurut investigasi NuSa jalan Amil VIII tidak ada yang ada sampai Jalan Amil VII saja dan kondisi pada Jalan Amil tujuh Juga sangat Memprihatinkan di mana Jalan tersebut rusak Parah dan menurut J.Manulang juga menuturkan “Anggaran Jalan Amil VIII sudah dipulangkan ke kas Pemda, kami salah membuat lokasi tersebut seharusnya lokasi tersebut adalah Jalan Amil VII, karena diregistrasi Jalan Amil VIII maka kami tidak berani untuk memindahlokasikan anggaran tersebut ke Jalan Amil VII” ungkapnya Kepada NuSa.
Jalan Rambutan dan Komplek Diknas Kelurahan Pejaten Barat masing-masing dengan anggaran pengerukan dan perbaikan saluran air atau drainise sebesar Rp. 45 juta diduga fiktif dimana lokasi untuk pengerukan masih melibatkan warga Namun saat ditanya kepada Karyo Kasie PU Air Kecamatan Pasar Minggu, mengelak “Saya tidak tau” sambil meninggalkan NuSa
Su-diyanto Camat Pasar Minggu lepas tanggung jawab selaku Pejabat Pengguna Anggaran (PPA) untuk manjawab surat NuSa, “Sekretaris Camat yang lebih tahu masalah anggaran, saya enggak tahu menahu mengenai paket tersebut saya hanya sebatas menanda tangani aja, tanyakan saja kepada kasie PU Jalan atau Kaie PU air” ungkapnya.
menurut Aroman sekretaris Camat ada empat lokasi yang di pulangkan dan untuk Pekerjaan Jalan Pepaya tersebut dikerjakan oleh PT Teladan dengan nilai Anggaran Rp.47.750.146 dengan penawaran 40jutaan, dan semua kegiatan ada foto dan sudah di periksa oleh inspektorat Pembantun, yang diperbaiki paling beberapa meter dan sebagian ada juga yang di kerjakan oleh sudin, wargakan tidak tahu itu”Ungkapnya,
Inspektorat pembantu Kota Administrasi Jakarta Selatan yang mengawasi Kegiatan Pasar Minggu jarang sekali ada di tempat untuk meminta keterangan hasil pemeriksaan untuk anggaran di kecamatan tersebut, diduga Kepala Inspektorat mempunyai kepentingan di dalamnya, saat di konfirmasi Yudi mengatakan”saya Cuma memeriksa di kecamatan Kecamatan Kebayoran Lama saja dan saya tidak ada wewenang untuk menjawab lokasi tersebut”ungkapnya.
menurut Yayat Hidayat Kasudin PU Jakarta Selatan mengatakan KPA adalah Camat pengawasannya (pimpro) adalah Seksi PU Kecamatan dan pelaksanaan adalah pemborong bentuknya Penunjukan Langsung, kalau sayakan swakelola, kami hanya sebatas perencanaannya saja kecuali dia mengawasi pekerjaan saya Tuturnya.(Fra’nz)

Pungli Berpakaian Pemda Merajalela di Kecamatan Tebet

Jakarta, NuSa. Lagi Lagi Pugutan misterius terjadi di Kecamatan Tebet, seperti Berita NuSa sebelumnya pungutan misterius Tahun 2010 Pekerjaan Hotmik (Layer) di kecamatan Tebet diduga dipungut biaya kepada warga sebesar 200ribu sampai 400ribu tiap penduduk yang di lakukan oleh Oknum Pemda yang mengaku dari kecamatan dan dari beberapa kegiatan untuk perbaikan jalan dan saluran juga masih misterius dimana didalam Dask Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kecamatan Tebet tidak di berikan nama jalan pada lokasi pekerjaannya.
baru-baru ini Pungutan Liar berpakaian Dinas Pemda masih merajalela di Kecamatan Tebet dimana diduga para oknum yang mengambil kesempatan untuk meraih keuntungan dari proyek pemerintah yang sedang dilaksanakan, seperti yang terjadi di jalan Tebet Barat Dalam 1B pembangunan Perbaikan Jalan aspal (Layer) yang di kerjakan oleh PT.Sumber Batu dengan nilai anggaran Rp. 1.531.478.158 dengan penawaran 96,50% dari nilai HPS dimanfaatkan oleh para Oknum yang mengaku dari pihak pemda dengan cara mengetuk rumah warga dan menawarkan agar di depan rumahnya ikut juga di aspal sama halnya yang terjadi pada tahun 2010 lalu namun para oknum yang mengaku dari pihak pemda tersebut juga pintar tidak memberikan kwitansi, atau bukti apapun kepada warga yang dimintai uang tersebut.
Menurut Asti warga Ibu rumah tangga “di tebet timur dimintai uang oleh Oknum Kecamatan, soalnya teman mengatakan pengaspalan jalan di tempatnya di pungut biaya 200ribu sampai 400ribu kok disini ngk dipungut ya, tuturnya kepada saya yang mengaku dari pihak Oknum Kecamatan dengan memakai seragam Pemda”ungkapnya kepada NuSa
Menurut Keluarga Umar salah satu warga jalan Tebet Barat Dalam 1B “ada Pihak Oknum Pemda yang berseragam datang untuk mengukur jalan untuk di aspal dan menawarkan kerumah rumah untuk di aspal dan dikenakan biaya, karena jatah dari pemda terbatas” ungkapnya kepada NuSa.
Menurut Muhammad Soleh Sekretaris Camat Tebet kami tidak mengetahui adanya pungutan tersebut namun hal tersebut bisa saja ada warga yang tidak mendapatkan pekerjaan tersebut meminta agar jalan di depan rumahnya ikut di hotmik lalu di bayar namun kalau untuk Dask 2010 kemarin kami memang salah untuk memberikan nama lokasi tersebut dan untuk tahun yang akan datang kami akan berusaha untuk memperbaikinya dan kami berterima kasih kepada wartawan dan LSM yang ikut serta untuk memantau di Kecamatan Tebet ini” Ungkapnya kepada NuSa.
Menurut Yayat Hidayat Kasudin Pekerjaan Umum Jalan Jakarta Selatan juga tidak mengetahui adanya pungutan tersebut “ hari gini masih pungut yah diborgol” tapi bisa aja ada orang yang sudah di pecat dari Pemda dan mengaku ngaku dari Pihak PU seperti yang terjadi di daerah saya, ada orang menawarkan agar depan rumah saya di hotmik, lalu saya jawab” lah ini kan pekerjaan saya, langsung orang tersebut kabur, namun kalau untuk dari pihak kami itu tidak pernah ada, kalau untuk perbaikan jalan di kecamatan itu bukan wewenang saya untuk menjawab, kuasa pengguna anggaran (KPA) adalah Camat pengawasannya (pimpro) adalah Seksi PU Kecamatan dan pelaksanaan adalah pemborong bentuknya Penunjukan Langsung, kalau sayakan swakelola, kami hanya sebatas perencanaannya saja kecuali dia mengawasi pekerjaan saya Tuturnya kepada NuSa.(Fra’nz)

Pungutan Hotmik PU Jalan Jakarta Selatan ”Sangat Misterius”

Jakarta,NuSa. Pungutan Liar berpakaian Dinas Pemda masih merajalela di Kecamatan Tebet dimana diduga para oknum yang mengambil kesempatan untuk meraih keuntungan dari proyek pemerintah yang sedang dilaksanakan, seperti yang terjadi di jalan Tebet Barat Dalam 1B pembangunan Perbaikan Jalan aspal (Layer) yang di kerjakan oleh PT.Sumber Batu dengan nilai anggaran Rp. 1.531.478.158 dengan penawaran 96,50% dari nilai HPS dimanfaatkan oleh para Oknum yang mengaku dari pihak pemda dengan cara mengetuk rumah warga dan menawarkan agar di depan rumahnya ikut juga di aspal, pada pekerjaan juga masih kelihatan amburadul, diduga tidak sesuai dengan spek.

Pada pemberitaan NuSa sebelumnya di tahun 2010 hal yang sama terjadi juga pungutan Liar yang mengaku dari pihak kecamatan yang mendatangi rumah warga agar rumahnya ikut di aspal dan perwarga dikenakan sebesar 200ribu hingga 400Ribu rupiah namun sampai saat ini belum diketahui siapa oknum yang mengaku dari pemda tersebut.

Menurut Keluarga Umar salah satu warga jalan Tebet Barat Dalam 1B “ada Pihak Oknum Pemda yang berseragam datang untuk mengukur jalan untuk di aspal dan menawarkan kerumah rumah untuk di aspal dan dikenakan biaya, karena jatah dari pemda terbatas” ungkapnya kepada NuSa.

Menurut Harsudin pengawas jalan Tebet tersebut “saya enggak merasa ada pungutan di daerah tersebut, kalau memang ada lapor kepolisilah,contohnya saya layer ni pak ya, ada orang lain menawarin pak ini mau dilayer enggak pak, lalu orang tersebut mau, ya boleh saja anda juga boleh menawarkan layer kepada warga untuk delayer, tapi jangan mengatakan bahwa anda dari pihak pemda.

Ahmad staf sudin PU Jalan Jakarta selatan mengatakan biasanya disaat ada pekerjaan layer ada PT odong (PT yang tidak jelas) mengikuti kita dari belakang dan saat kita layer mereka sering memanfaatkan pekerjaan ini untuk di layer dan mendatangi warga, biasanya mereka pagi-pagi subuh datang, dan aspal yang digunakan juga tidak sama dengan aspal yang kita gunakan.

Menurut Muhamad Soleh seketaris Camat Tebet tidak mengetahui adanya pungutan tersebut, namun bisa saja ada warga yang tidak mendapatkan pekerjaan tersebut meminta agar di depan rumahnya ikut di hotmik, lalu di bayar namun untuk anggaran tahun 2010 kemarin kami memang salah untuk memberikan nama lokasi, untuk tahun yang akanda tang kami akan berusaha untuk memperbaikinya, dan kami sangat berterima kasih kepada wartawan LSM yang ikut serta dalam memantau Kecamatan Tebet ini’ ungkapnya Kepada NuSa.

Menurut Yayat Hidayat Kasudin Pekerjaan Umum Jalan Jakarta Selatan “hari gini masih pungut yah di borgol” pihak kami tidak ada yang memungut dan saya juga tidak mengetahui hal tersebut, tapi bisa aja ada orang yang sudah dipecat dari pemda dan mengaku dari pihak PU Jalan seperti yang terjadi pada daerah saya, ada orang yang menawarkan agar depan rumah saya di hotmik, lalu saya jawab,”lah ini kan pekerjaan saya” lalu orang tersebut kabur, dan ada juga seperti penjual hotmik yang menawarkan jasa agar depan rumahnya juga ikut di hotmik.

Menurut Tumpak Ketua Investigasi Lembaga Swadaya Masyarakat Bamustra hal ini sudah menyalahi aturan yang merugikan masyarakat, dimana fungsi dari pengawasan sehingga hal tersebut bisa terjadi dan kami akan melaporkan hal ini kepada pihak yang berwajib agar diperiksa (Fra’nz).

Proyek Pertamanan Jakarta Selatan Bermasalah

“Kasudin Pertamanan Jarang Dikantor Para Staf Kurang Profesional”


Jakarta,NuSa. Disepanjang jalan Buncit Raya Jakarta Selatan Rumput dan tanaman banyak yang gugur, dan tidak terawat dan beberapa pagar pada taman terlihat hancur namun anggaran untuk perawatan disinyalir menghilang tanpa jejak, namun belum ada tanggapan serius dari Bambang kasudin pertamanan Jakarta Selatan .

Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Para pegawai kurang profesiaonal dimana surat permohonan wawancara tidak ada yang berani menjawab dimana, surat yang di eksposisikan kepada Kasubag TU Pertamanan Frida tidak mau menjawab dan melemparkan kepada kepala Seksi Taman dan Jalur “ini tanyakan saja kepada Kasie Taman dan Jalur” ungkapnya kepada NuSa saat di Tanya kepada Kasie Pertamanan dan Jalur juga tidak mengetahui surat tersebut ”langsung saja kepada Kasudin karena surat ini belum pernah saya terima, nanti saya lampirkan lagi ke kasudin” ungkap Cut kasie taman dan jalur Pertamanan Jakarta Selatan kepada NuSa. Namun sampai saat ini belum ada tanggapan serius dari Kasudin karena tidak pernah berada dikantor.
Selain itu di tahun 2010 paket pekerjaan pertamanan Jakarta Selatan menuai banyak masalah, dari beberapa rekanan mengatakan paket besar dipecah pecah, ada yang nilainya 10 jutaan sampai kepada 50 jutaan dimana diberikan kepada rekanan dengan penunjukan langsun (PL) dari beberapa pekerjaan juga dilakukan asal asalan namun dana anggaran turun sertus persen
Frida kasubagTU Pertamanan Jakarta Selatan “ itu enggak benar, asal ngomong saja si Aris” ungkapnya
Munir kasie perencanaan Pertamanan jakarta selatan “kalau enggak salah disini paling kecil untuk Anggaran sewaktu waktu paling 600 jutaan kalau di Jakarta barat sekitar 1,3Miliar, Kalau anggaran sewaktu-waktu itu menurutnya diperbolehkan untuk di pecah, Paket gelondongan ini di bagi secuil, secuil di bagi kesana kesini, kalau anggaran sewaktu waktu tidak ada yang di tender, contoh anggaran sewaktu waktu nilainya 500 juta namun itu tidak di tender tetapi dibagi menjadi beberapa bagian kepada para rekanan, kalau mau lebih jelas Seksi jalur yang lebih mengerti masalah tersebut soalnya tahun 2010 akhir saya diangkat sebagai kasie perencanaan di pertamanan Jakarta selatan”ungkapnya.(Franz)