Jakarta Media Demokrat. Polisi meredam keganasan demonstran dengan membagi-bagi air minum dan permen kepada seluruh massa yang berujuk rasa.Ide itu cukup jitu dalam menanggani pengunjuk rasa yang memperingati 100 hari pemerintahan SBY-Boediono, Kamis kemarin. Seorang polisi lalu lintas, kepada menuturkan bahwa selama ini polisi yang berbaris menangani unjuk rasa memang identik dengan tameng, tongkat, dan gas air mata. Dalam unjuk rasa kemarin, gas dan air mata itu tidak dipakai.
Kapolri Jendral Polisi Bambang Hendraso Danuri melalui Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya memberikan apresiasi atas demo 100 hari SBY-Boediono yang berlangsung aman. Demo yang berpusat di Istana berlangsung dengan aman.
Hal itu dikatakan Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Condro Kirono saat memimpin apel di lapangan Lalu Lintas Polda Metro Jaya. Atas apresiasi itu, lanjut Condro Kirono, Kapolri rencananya akan mengucapkan langsung rasa terima kasih saat apel pagi Polda Metro Jaya Senin 1 Februari 2010 mendatang.
"Maka tolong disiapkan nanti perwakilan dari lalu lintas," kata Condro Kirono di hadapan anggotanya. Menurut Condro, terciptanya rasa aman dalam demo akbar kemarin ini tidak terlepas dari perencanaan yang baik. Maka dari itu, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya akan meningkatkan dan mempertahankan hal ini. kepada demonstran yang berpekik di Bundaran Hotel Indonesia, kata sang polisi, mereka membagi aqua dan permen. Sang polisi mengaku senang, karena sejumlah demonstran menerima tawaran itu sembari tersenyum.
Demonstrasi peringatan 100 hari pemerintahan Presiden SBY yang berlangsung kemarin dilakukan secara serentak di hampir semua kota besar di Indonesia.(frans)