Jakarta,NuSa. Anggaran Perbaikan Jalan Pepaya Kelurahan Pejaten Barat, Pasar Minggu Rp.47.750.146 masih dipertanyakan dimana hasil investigasi NuSa diduga fiktif tidak dikerjakan menurut Sugiman warga Jl. Pepaya Kelurahan Pejaten Barat, Pasar Minggu menurutnya di Jalan papaya tidak pernah ada untuk perbaikan jalan ”sudah tiga tahun tidak pernah di renovasi untuk tahun kemarin enggak pernah ada kok” tuturnya dan perbaikan jalan amil VIII kelurahan pejaten barat, Pasar Minggu dengan anggaran 43.000.000 diduga menghilang dimana menurut investigasi NuSa jalan Amil VIII tidak ada.
dikecamatan Tebet tidak tampak pekerjaan jalan dimana hasil investigasi NuSa masih banyak jalan yang berlubang dan untuk pekerjaan Hotmik di daerah mereka adanya dugaan pungutan untuk perbaikan jalan dikenakan biaya sebesar 200ribu sampai 400ribu setiap satu rumah tinggal oleh Oknum yang tidak dikenal yang mengaku dari pihak kecamatan, Asti (warga) ” di tebet timur dimintai uang oleh Oknum Kecamatan, soalnya teman saya pernah mengatakan pengaspalan jalan di tempatnya di pungut biaya”ungkapnya
menurut Aroman sekretaris Camat Pekerjaan tersebut dikerjakan oleh PT Teladan dengan nilai Anggaran Rp.47.750.146 dengan penawaran 40juta yang diperbaiki paling beberapa meter dan sebagian ada juga yang di kerjakan oleh sudin, wargakan tidak tahu itu”Ungkapnya, sama halnya yang di ungkapkan J Manulang Kasie PU Jalan Kecamatan Pasar Minggu selaku Pengawas seluruh kegiatan ada photonya” tuturnya di kantor sudin PU Walikota Jakarta Selatan dan untuk Anggaran Jalan Amil VIII sudah dipulangkan ke kas Pemda, kami salah membuat lokasi tersebut seharusnya lokasi tersebut adalah Jalan Amil VII, karena diregistrasi Amil VIII maka kami tidak berani untuk memindahlokasikan anggaran tersebut ke Jalan Amil VII” ungkapnya
menurut sekretaris Camat Tebet” kami tidak mengetahui hal tersebut, mungkin bisa aja saat mengerjakan hotmik yang seharusnya dikerjakan 300 meter namun di lokasi yang tidak masuk anggaran namun ada warga yang meminta untuk ikut di hotmik “ tuturnya
menurut Yayat Hidayat Kasudin PU Jakarta Selatan mengatakan KPA adalah Camat pengawasannya (pimpro) adalah Seksi PU Kecamatan dan pelaksanaan adalah pemborong bentuknya Penunjukan Langsung kalau sayakan swakelola, kami hanya sebatas perencanaannya saja kecuali dia mengawasi pekerjaan saya Tuturnya untuk pekerjaan hotmik di kecamatan tebet Yayat menyangkal adanya pungutan di kawasan tersebut“ kadang kadag begini ada orang memakai seragam mantan oknum PU tapi PU yang di out, seperti didepan rumah saya di layer , kebetulan saya sebagai sudin PU Jakarta barat, seorang warga meminta kepada saya”pak mau di layer pak” ungkap warga yang meminta kepadanya lah kok bisa begitu pak, kan ini kerjaan saya ungkap yayat kepadanya, mendengar hal terebut orang itu segera kabur dan itu juga kadang kadang ada benarnya juga dulu pernah warga jalan baru yang dimintai uang untuk pembangunan layer itu, ternyata yang dimintai itu wakil ketua BPK, dan itu informasinya dari Bapeda, saya telusuri, ternyata bukan orang PU ternyata orang yang tinggal di daerah hangkir yang punya pabrik hotmik”ungkapnya
Mampe Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Barisan Muda Nusantara (BAMUSTRA) mendesak agar BPK audit anggaran di setiap kecamatan DKI Jakarta dan melaporkan temuannya ke pihak yang berwajip untuk di periksa.(Fra’nz)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar