Jakarta,NuSa. Pungutan Liar berpakaian Dinas Pemda masih merajalela di Kecamatan Tebet dimana diduga para oknum yang mengambil kesempatan untuk meraih keuntungan dari proyek pemerintah yang sedang dilaksanakan, seperti yang terjadi di jalan Tebet Barat Dalam 1B pembangunan Perbaikan Jalan aspal (Layer) yang di kerjakan oleh PT.Sumber Batu dengan nilai anggaran Rp. 1.531.478.158 dengan penawaran 96,50% dari nilai HPS dimanfaatkan oleh para Oknum yang mengaku dari pihak pemda dengan cara mengetuk rumah warga dan menawarkan agar di depan rumahnya ikut juga di aspal, pada pekerjaan juga masih kelihatan amburadul, diduga tidak sesuai dengan spek.
Pada pemberitaan NuSa sebelumnya di tahun 2010 hal yang sama terjadi juga pungutan Liar yang mengaku dari pihak kecamatan yang mendatangi rumah warga agar rumahnya ikut di aspal dan perwarga dikenakan sebesar 200ribu hingga 400Ribu rupiah namun sampai saat ini belum diketahui siapa oknum yang mengaku dari pemda tersebut.
Menurut Keluarga Umar salah satu warga jalan Tebet Barat Dalam 1B “ada Pihak Oknum Pemda yang berseragam datang untuk mengukur jalan untuk di aspal dan menawarkan kerumah rumah untuk di aspal dan dikenakan biaya, karena jatah dari pemda terbatas” ungkapnya kepada NuSa.
Menurut Harsudin pengawas jalan Tebet tersebut “saya enggak merasa ada pungutan di daerah tersebut, kalau memang ada lapor kepolisilah,contohnya saya layer ni pak ya, ada orang lain menawarin pak ini mau dilayer enggak pak, lalu orang tersebut mau, ya boleh saja anda juga boleh menawarkan layer kepada warga untuk delayer, tapi jangan mengatakan bahwa anda dari pihak pemda.
Ahmad staf sudin PU Jalan Jakarta selatan mengatakan biasanya disaat ada pekerjaan layer ada PT odong (PT yang tidak jelas) mengikuti kita dari belakang dan saat kita layer mereka sering memanfaatkan pekerjaan ini untuk di layer dan mendatangi warga, biasanya mereka pagi-pagi subuh datang, dan aspal yang digunakan juga tidak sama dengan aspal yang kita gunakan.
Menurut Muhamad Soleh seketaris Camat Tebet tidak mengetahui adanya pungutan tersebut, namun bisa saja ada warga yang tidak mendapatkan pekerjaan tersebut meminta agar di depan rumahnya ikut di hotmik, lalu di bayar namun untuk anggaran tahun 2010 kemarin kami memang salah untuk memberikan nama lokasi, untuk tahun yang akanda tang kami akan berusaha untuk memperbaikinya, dan kami sangat berterima kasih kepada wartawan LSM yang ikut serta dalam memantau Kecamatan Tebet ini’ ungkapnya Kepada NuSa.
Menurut Yayat Hidayat Kasudin Pekerjaan Umum Jalan Jakarta Selatan “hari gini masih pungut yah di borgol” pihak kami tidak ada yang memungut dan saya juga tidak mengetahui hal tersebut, tapi bisa aja ada orang yang sudah dipecat dari pemda dan mengaku dari pihak PU Jalan seperti yang terjadi pada daerah saya, ada orang yang menawarkan agar depan rumah saya di hotmik, lalu saya jawab,”lah ini kan pekerjaan saya” lalu orang tersebut kabur, dan ada juga seperti penjual hotmik yang menawarkan jasa agar depan rumahnya juga ikut di hotmik.
Menurut Tumpak Ketua Investigasi Lembaga Swadaya Masyarakat Bamustra hal ini sudah menyalahi aturan yang merugikan masyarakat, dimana fungsi dari pengawasan sehingga hal tersebut bisa terjadi dan kami akan melaporkan hal ini kepada pihak yang berwajib agar diperiksa (Fra’nz).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar