INCOTERM 2010 (BANDUNG)
-
INCOTERM 2010 (BANDUNG) International Commercial Terms, known as
“Incoterms”, are internationally accepted terms defining the
responsibilities of export...
Anas Effendi yang baru dilantik sebagai Walikota Jakarta Selatan
oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, Jumat (25/11/2011), berjanji akan
memperluas jalur sepeda di wilayahnya dari yang ada sekarang ini.
"Jalur
sepeda yang dibuat dari Taman Ayodya sampai Optik Melawai Blok-M akan
diperpanjang hingga ke depan Kantor Wali kota Jaksel, di Jalan Prapanca.
Apa yang sudah dirintis oleh Wali Kota yang dulu, saya teruskan,"
tuturnya.
Anas dilantik menjadi Wali Kota menggantikan Syahrul
Effendi yang ditempatkan sebagai Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang
Pengendalian Kependudukan dan Pemukiman.
Kepada Anas, Gubernur
Fauzi Bowo berpesan untuk bisa mengevaluasi kinerja jajarannya. ''Saya
minta Anas mengevaluasi seluruh jajarannya,'' harap gubernur.
Selain
itu, Wali Kota Jaksel yang baru juga diminta secara proaktif
mengantisipasi bencana yang diakibatkan cuaca ekstrim. Kata dia, Anas
harus berfikir dan menyediakan tempat pengungsian jika bencana datang.
''Rangkul tokoh-tokoh masyarakat, libatkan masyarakat untuk mengantisipasi bencana,'' tukas Fauzi Bowo.
Terhadap pesan gubernur tersebut, Anas Efendi berjanji menjalaninya. Dia akan terbuka mendengar keluhan masyarakat.
''Saya
akan dengar aspirasi warga. Saya juga akan mengajak warga bergotong
royong mengantisipasi bencana seperti banjir, bersih-bersih lingkungan.
Saya juga akan melakukan normalisasi kali,'' ungkapnya. (ans/aef)
Jakarta, NuSa. Disepanjang jalan Buncit Raya Jakarta Selatan Rumput dan
tanaman banyak yang gugur, tidak terawat, beberapa pagar pada taman juga terlihat
hancur dan dibeberapa lokasi di Jakarta Selatan juga tampak masih banyak yang tidak terawat. Dilihat dengan kasat mata ini bukan lagi taman tetapi Gurun yang tandus
dan tidak pernah dijamah, namun anggaran untuk perawatan disinyalir menghilang
tanpa jejak.
Kepala Suku Dinas Pertamanan Heru Bambang Ernanto tidak mau diwawancarai bahkan surat NuSa sampai saat ini bagaikan bola lempar ke Kasubag TU, oper keKepala Seksi, dan kembali ke Kasudin Pertamanan sehingga dinilai Para pegawai kurang profesiaonal, dimana surat
permohonan wawancara tidak ada yang berani menjawab, padahal surat tersebut
telah di eksposisikan kepada Kasubag TU Pertamanan, Frida (sebelum pensiun)
tidak mau menjawab dan melemparkan kepada kepala Seksi Taman dan Jalur, “ini
tanyakan saja kepada Kasie Taman dan Jalur”. Ibu Mar’fua dan Pak Jansen Saragih
ungkapnya kepada NuSa. Saat di tanya kepada Kasie Pertamanan dan Jalur Nusa
juga belum mendapatkan jawaban yang memuaskan dengan alasan tidak mengetahui
pengeksposisian surat tersebut,”langsung saja kepada Kasudin karena surat ini
belum pernah saya terima, nanti saya lampirkan lagi ke kasudin” ungkap mar’fua
kasie taman dan jalur Pertamanan Jakarta Selatan kepada NuSa sebelum diangkat
menjadi Kasudin Pertamanan Jakarta Utara.
Ttahun 2010 paket pekerjaan pertamanan Jakarta Selatan diduga menuai banyak
masalah, dari beberapa rekanan mengatakan paket besar dipecah pecah, ada yang
nilainya 10 jutaan sampai kepada 50 jutaan dimana diberikan kepada rekanan
dengan penunjukan langsun (PL). Dan beberapa pekerjaan juga dilakukan asal
asalan namun dana anggaran turun sertus persen, bagai air yang mengalir.
Frida kasubagTU Pertamanan Jakarta
Selatan “ itu enggak benar, asal ngomong saja si Aris” ungkapnya kepada Nusa.
Munir kasie perencanaan Pertamanan
jakarta selatan “kalau enggak salah disini paling kecil untuk Anggaran sewaktu
waktu paling 600 jutaan kalau di Jakarta barat sekitar 1,3Miliar. Kalau
anggaran sewaktu-waktu itu menurutnya diperbolehkan untuk di pecah. Paket
gelondongan ini di bagi secuil. Dan yang secuil itu di bagi lagi kesana kesini.
Kalau anggaran sewaktu waktu tidak ada yang di tender tetap dibagi kepada para
rekanan, contoh “anggaran sewaktu waktu nilainya 500 juta namun itu tidak di
tender tetapi dibagi menjadi beberapa bagian kepada para rekanan”. kalau mau
lebih jelas Seksi jalur yang lebih mengerti masalah tersebut soalnya tahun 2010
akhir saya diangkat.
Namun Sampai saat ini Heru Bambang Ernanto selalu tidak
pernah ada ditempat, angkat tangan dengan persoalan tersebut .
Apakah kasudin Bungkam untuk masalah
ini? Atau Apakah Kasudin lagi tidur? Diduga kalau kasudin Pertamanan Jakarta
Selatan anggap ini adalah masalah sepele atau Tidak begitu penting???
Tumpak Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Bamustra menilai kinerja Kasudin Pertamanan Jakarta Selatan Lebih baik mundur dari jabatannya " Kok seorang Kasudin angkat tangan, Sekalian aja angkat kaki" hal tersebut harus segera ditindak dan diberikan sanksi" tuturnya Kepada NuSa(Fra'nz)
Yayat
Hidayat Suku Dinas Pekerjaan Umum Jakarta Selatan sepertinya cuek dengan maraknya
dugaan penyimpangan pada pekerjaan di suku dinas PU Jakarta Selatan atau ikut
tidur seperti pegawainya yang baru baru ini tertangkap oleh NuSa, karna setiap
Nusa ingin konfirmasi mengenai masalah pungutan liar pada pekerjaan Hotmix yang
mengaku Oknum Pemda, Proyek Jembatan yang tidak memiliki papan proyek, dan 10
Paket pekerjaan yang diberikan kepada Rekanan Binaan diatas 95persen dari nilai
harga perkiraan sementara (HPS) para staf kasudin mengatakan selalu tidak ada
dikantor, ada apa ya???
Baru baru ini pungutan liar berpakaian Dinas
Pemda masih merajalela di Kecamatan Tebet dimana diduga para oknum yang
mengambil kesempatan untuk meraih keuntungan dari proyek pemerintah yang sedang
dilaksanakan, seperti yang terjadi di jalan Tebet Barat Dalam 1B pembangunan
Perbaikan Jalan aspal (Layer) yang di kerjakan oleh PT.Sumber Batu dengan nilai
anggaran Rp. 1.531.478.158 dengan penawaran 96,50% dari nilai HPS dimanfaatkan
oleh para Oknum yang mengaku dari pihak pemda dengan cara mengetuk rumah warga
dan menawarkan agar di depan rumahnya ikut juga di aspal, pada pekerjaan juga
masih kelihatan amburadul, diduga tidak sesuai dengan spek.
Menurut Umar salah satu warga jalan Tebet Barat
Dalam 1B “ada Pihak Oknum Pemda yang berseragam datang untuk mengukur jalan
untuk di aspal dan menawarkan kerumah rumah untuk di aspal dan dikenakan biaya,
karena jatah dari pemda terbatas” ungkapnya kepada NuSa.
Hal serupa yang dituturkan Budi salah seorang
Pengamanan lingkungan tersebut menurutnya para Oknum pemda datang menawarkan
kerumah warga agar dihotmik dikenakan biaya sebesar 1juta kepada warga bahkan
pak Rt sendiri juga kena” tuturnya kepada NuSa
Sebelumnya di tahun 2010 hal yang sama terjadi
juga pungutan Liar yang mengaku dari pihak kecamatan yang mendatangi rumah
warga agar rumahnya ikut di aspal dan perwarga dikenakan sebesar 200ribu hingga
400Ribu rupiah namun sampai saat ini belum diketahui siapa oknum yang mengaku
dari pemda tersebut.
Proyek pembangunan Jembatan di Jl. H.Al-Hasyin Kelurahan
Cilandak Barat,Kecamatan Cilandak tidak ditemukan papan Proyek pada Pelaksanaan
pekerjaan dimana diduga pekerjaan tersebut tidak dilelang dan beberapa
pekerjaan masih tampak amburadul tidak sesuai dengan Perpres 54 tahun 2010
tentang pengadaan barang/jasa.
10 Paket program pembangunan jalan dan jembatan
penawaran diatas 95% dari nilai Harga Perkiraan Sementara (HPS) dari 5
Perusahaan masing-masing PT mendapatkan 2 paket pekerjaan diduga Yayat
memberikan kepada rekanan Binaan
Suku dinas PU Jakarta Selatan hanya
bisa angkat tangan “lapor saja ke polisi kalau memang di pungut”tutur Harsudin
kalau proyek yang di Kecamatan Cilandak memang tidak memakai papan proyek dan
nanti kita akan melakukan pemotongan kepada kontraktor yang mengerjakan”
ungkapnya KepadaNuSa .
Saat NuSa meminta izin untuk
konfirmasi melalui pesan singkat atau SMS terkait dugaan adanya proyek bermasalah
di PU Jakarta Selatan, Yayat menjawab Pesan melalui SMS “ saya tidak ada niat,
dan saya takut kepada Allah SWA kalau mau konfirmasi temui pak Aam atau
Sasmita”tuturnya.
Abdul Hair Pamdal Jakarta Selatan
melarang masuk kedalam ruangan karena instruksi dari Syahrul Efendi Walikota
Jakarta Selatan dan Yayat Hidayat Kasudin PU Jalan Jakarta Selatan dengan
alasan didalam sedang ada rapat staf, kalau kasudin dan Kepala Seksi tidak ada
diruangan.” kecuali pak yayat menelepon, saya dengar, baru saya berikan
masuk”Tuturnya. (Fra’Nz)
Jakarta. Terkait dengan peristiwa keributan di Diskotik Shy Rooftop, gedung
Paviliun No. 45 AA Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (5/11/2011) lalu yang
menewaskan siswa SMA Pangudi luhur, Raffi Aga Winasya Benjamin (17), Polda
Metro Jaya menghimbau kepada para pengusaha hiburan di Jakarta agar kejadian
serupa tidak terulang kembali dan apabila terjadi para pengusaha hiburan dapat
bertindak secara cepat, tepat dan benar.
Penusukan Raafi diduga dipicu adanya penyentilan
puntung rokok yang dilakukan rekannya ke arah kelompok pengunjung lain, yaitu
kelompok Michael. Diduga kuat, keributan ini juga terjadi karena kedua kelompok
yang terlibat pertikaian sedang di bawah pengaruh minuman beralkohol, Korban
sempat dibawa ke Rumah Sakit Siaga Pasar Minggu, Jakarta Selatan, namun korban
tersebut tewas saat mau dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
Oleh karena itu, pihak kepolisan akan melakukan
pengetatan soal minuman beralkohol yang dijual di tempat hiburan malam.
"Saat ini adalah tempat-tempat hiburan akan ditertibkan," kata
Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Imam Sugiyanto di Mapolda Metro
Jaya, Kamis (17/11/2011).
Polda Metro Jaya menghimbau kepada
pengusaha/pengelola tempat hiburan, apabila terjadi perkelahian/keributan atau
tindak kejahatan lainnya agar melapor ke kantor kepolisian terdekat, dan para
pengelolah Usaha agar memasang CCTV
Ditambahkan Imam, pihaknya juga akan berkordinasi
untuk pengetatan aturan tempat hiburan di Jakarta Selatan. "Kita akan
berkoordinasi dengan pihak yang berkompetensi salah satunya Dinas Kebudayaan
dan pariwisata," katanya.
Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris
Besar Polisi Gatot Edy Pramono menuturkan penyidik masih mencari alat bukti
yang digunakan pelaku untuk menusuk Raafi hingga tewas. Saat ini, penyidik
telah mengidentifikasi kelompok pelaku yang menusuk siswa kelas III SMA Pangudi
Luhur tersebut, namun kurang alat bukti sehingga belum ada penetapan tersangka.(Franz)
Kepala Suku
Dinas Pemakaman Jakarta Selatan, H. Eddy Supriatna mengelak diri untuk
ditemui wartawan terkait alokasi dana untuk upah gali-tutup lubang makam
yang dikelola oleh Kantor Suku Dinas Pemakaman Jakarta Selatan tahun
2010 sebesar Rp 2,16 miliar dan pada 2011 menurun menjadi Rp 1,98
miliar, fakta dilapangan tidak terealisasi dengan benar, dimana beberapa
para penggali lubang makam mengaku tidak pernah menerima upah sepesen
pun, baik dari pihak TPU ataupun Sudin Pemakaman.
Selama ini, kegiatan gali-tutup lubang
makam itu diserahkan kepada masyarakat di sekitar TPU untuk menggali
lobang bila ada yang meninggal dunia dan mendapatkan uplah galian dari
para ahli waris, dan beberapa penggali hanya mendapatkan 50ribu sampai
100ribuan tanpa menandatangani selembar kertas pun. tidak pernah sampai
sebesar Rp 300 ribu, padahal menurut ketentuan yang berlaku secara umum
di DKI Jakarta, pihak pemerintah mensubsidi pengerjaan gali-tutup makam
itu sebesar Rp 300 ribu per lubang. Dengan kata lain, berapa pun tarif
yang kemudian muncul dari pengerjaan gali-tutup makam itu, duit yang Rp
300 ribu tersebut tetap saja harus disalurkan oleh pemerintah.
Jakarta,NuSa. Sepertinya ayu ting ting tertipu lagi melihat anggaran perbaikan
jalan amil VIII kelurahan pejaten barat, Pasar Minggu “beralamat palsu”, dimana
setelah ditelusuri, tidak ditemukan adanya Jalan Amil VIII namun dalam Dask
tahun 2010 Jalan Amil VIII kecamatan Pasar Minggu perbaikan jalan dengan nilai
anggaran 43.000.000, begitu juga anggaran Perbaikan Jalan Pepaya
Kelurahan Pejaten Barat, Pasar Minggu Rp.47.750.146 diduga Palsu, dimana dari
hasil keterangan warga sudah 3 tahun tidak pernah ada perbaikan jalan.
Terkait beberapa paket pekerjaan Perbaikan jalan
dan saluran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang diduga bermasalah
dan sebagian menghilang, sampai saat ini belum mendapat jawaban serius dari
camat Pasar Minggu dimana pada pekerjaan pekerjaan fisik untuk perbaikan jalan,
saluran, penopingan pohon dan pennuunjukan lainnya diduga hanya manipulasi
administrasi dan diduga fiktif yang berbuntut merugikan keuangan Negara,
Seperti
Anggaran Perbaikan Jalan Pepaya Kelurahan Pejaten Barat, Pasar Minggu
Rp.47.750.146 masih misterius dimana menurut Sugiman warga Jl. Pepaya Kelurahan
Pejaten Barat, Pasar Minggu menurutnya di Jalan papaya tidak pernah ada untuk
perbaikan jalan ”sudah tiga tahun tidak pernah di renovasi untuk tahun kemarin
enggak pernah ada kok” tuturnya namun didalam anggaran APBD Kecamatan Pasar
Minggu disulap menjadi ada dan keterangan Sugiman di bantah J. Manulang selaku
Kasie PU Jalan”untuk jalan papaya kami hotmik seperti yang ada pada gambar, dan
BPK sudah survey ke lapangan, kita bisa survey ke lapangan warga mana yang
berani mengatakan itu, kalau pekerjaannya yang kurang, itu hanya Tuhan yang
tahu, boleh kita survei sekarang di lapangan” tuturnya kepada NuSa.
Perbaikan jalan amil VIII kelurahan pejaten
barat, Pasar Minggu dengan anggaran 43.000.000 juga tidak dikerjakan alias
fiktif, dan diduga menghilang dimana menurut investigasi NuSa jalan Amil VIII
tidak ada yang ada sampai Jalan Amil VII saja dan kondisi pada Jalan Amil tujuh
Juga sangat Memprihatinkan di mana Jalan tersebut rusak Parah dan menurut
J.Manulang juga menuturkan “Anggaran Jalan Amil VIII sudah dipulangkan ke kas
Pemda, kami salah membuat lokasi tersebut seharusnya lokasi tersebut adalah
Jalan Amil VII, karena diregistrasi Jalan Amil VIII maka kami tidak berani
untuk memindahlokasikan anggaran tersebut ke Jalan Amil VII” ungkapnya Kepada
NuSa.
Jalan Rambutan dan Komplek Diknas Kelurahan
Pejaten Barat masing-masing dengan anggaran pengerukan dan perbaikan saluran
air atau drainise sebesar Rp. 45 juta diduga fiktif dimana lokasi untuk
pengerukan masih melibatkan warga Namun saat ditanya kepada Karyo Kasie PU Air
Kecamatan Pasar Minggu, mengelak “Saya tidak tau” sambil meninggalkan NuSa
Karena akan mau pensiun Su-diyanto Camat Pasar
Minggu Cuek dan lepas tanggung jawab selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) untuk
manjawab surat NuSa , “Sekretaris Camat yang lebih tahu masalah anggaran, saya
enggak tahu menahu mengenai paket tersebut saya hanya sebatas menanda tangani
aja, tanyakan saja kepada kasie PU Jalan atau Kaie PU air” ungkapnya.
Su-diyanto Camat Pasar Minggu diduga
berkesempatan untuk mentilap anggaran APBD tahun 2010 dan Cuek dengan
permasalahan yang meresahkan warganya, hal ini terlihat dari tingkah seorang
pejabat Kecamatan yang enggan memberikan keterangan publik dan melemparkan
kepada Sekretaris Camat.
menurut Aroman sekretaris Camat ada empat lokasi
yang di pulangkan dan untuk Pekerjaan Jalan Pepaya tersebut dikerjakan oleh PT
Teladan dengan nilai Anggaran Rp.47.750.146 dengan penawaran 40jutaan, dan
semua kegiatan ada foto dan sudah di periksa oleh inspektorat Pembantun, yang
diperbaiki paling beberapa meter dan sebagian ada juga yang di kerjakan oleh
sudin, wargakan tidak tahu itu”Ungkapnya,
Inspektorat pembantu Kota Administrasi Jakarta
Selatan yang mengawasi Kegiatan Pasar Minggu jarang sekali ada di tempat untuk
meminta keterangan hasil pemeriksaan untuk anggaran di kecamatan tersebut,
diduga Kepala Inspektorat mempunyai kepentingan dan diduga mendapatkan Upeti
dari kecamatan , saat di konfirmasi Yudi mengatakan”saya Cuma memeriksa di
kecamatan Kecamatan Kebayoran Lama saja dan saya tidak ada wewenang untuk
menjawab lokasi tersebut”ungkapnya.
menurut Yayat Hidayat Kasudin PU Jakarta Selatan
mengatakan KPA adalah Camat pengawasannya (pimpro) adalah Seksi PU Kecamatan
dan pelaksanaan adalah pemborong bentuknya Penunjukan Langsung, kalau sayakan
swakelola, kami hanya sebatas perencanaannya saja kecuali dia mengawasi
pekerjaan saya Tuturnya.(Fra’nz)
Lembaga Swadaya Masyarakat Garda Pemuda Perduli Pembangunan & Ekonomi Rakyat (LSM - Garda r ) yang tergabung dalam 40 Advokat ternama di Indonesia siap membantu keluhan anda baik di instansi pemerintah atau swasta yang merugikan diri anda di seluruh indonesia. baik di bidang Hukum, Ekonomi, dan lainnya. kami kami memiliki cabang di 32 Propinsi di Indonesia dan baru merintis 9 cabang di Luar Negeri seperti Malaysia, Singapura, Filipina, Amerika, Australia, India, Belanda, Italia, Brunai Darusalam,
Jaksa Segera Periksa Saksi Korupsi Tugu Trikora
-
Keseriusan Kejati Maluku menyelidiki dugaan korupsi proyek revitalisasi
Tugu Trikora dan Taman Pattimura dibuktikan dengan langkah penyidik dalam
waktu ...
Reunifikasi
-
*oleh:Romal *
------------------------------
Nias, Senin, 26 Desember 2016, Reunifikasi orangtua dan 2 orang anak
inisial BS dan CH bertempat di Kantor B...
Tim Gabungan akan Atur Keadilan Harga Beli Listrik
-
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan,
hadir sebagai pembicara utama dalam Diskusi Akhir Tahun Ketenagalistrikan:
Kinerj...