di Jalan Rambutan dan Komplek Diknas Kelurahan Pejaten Barat masing-masing dengan anggaran pengerukan dan perbaikan saluran air atau (drainise) sebesar 45juta diduga fiktif dimana lokasi untuk pengerukan melibatkan warga.
Menurut Mansyur Warga Jl Rambutan kelurahan pejaten barat mengatakan untuk pengerukan kali melibatkan warga, untuk warga yang tidak ikut dalam mengeruk saluran got biasanya memberikan komsumsi makanan kepada warga ikut bergotong royong dan hal yang sama diungkapkan Pak Tedy N warga Jl. Rambutan kelurahan pejaten barat, pasar minggu Kadang kadang giat kerja bakti di kerahkan warga atau pihak komplek sendiri diadakan sekali sebulan”tuturnya
hal ini di bantah oleh menurut A.Roman Sekretaris Camat” Warga kadang kadang kerja bakti setiap minggu kadang kadang dari kita kan bukan hanya membersihkan tapi kalau ada saluran yang rusak kita perbaiki
saat dimintai keterangan mengenai saluran di jalan rambutan kelurahan pejaten barat banyak di temui tidak berfungsi menurut A. Roman saluran itu kan hanya perawatan, jadi memang kan enggak bisa menuntaskan keseluruhan, bukannya enggak dikerjakan kita memang hanya pekerjaannya terbatas kalau sepanjang itu tidak berfungsi itu wewenang sudin, atau pun dinas, contoh anggaran kita kan hanya di bawah 50juta paling sekitar seratus meter, sementara anggaran dari sudin bisa diatas 200juta tentu pekerjaannya lebih banyak sudin Ungkapnya
masalah temuan NuSa di lapangan dimana masih banyaknya saluran got yang di tumpukin sampah sehingga aliran air tidak berjalan dengan lancar, menurutnya kalau datang hujan sampah tersebut bisa aja masuk lagi ke dalam got
Saat di Tanya anggaran yang di duga fiktif Irvan Amtha Kepala Suku Dinas Pekerjaan Umum Air Kota Administrasi Jakarta Selatan tidak mau memberikan komentar dengan alasan mengatakan mau rapat ke luar dan mengarahkan ke Noviar Kasie Pemeliharan ataupun Dedi Kasie Perencanaan namun dedi melemparkan ke noviar kembali, namun berhubungan Noviar tidak ada di ruangan maka dedy dengan terpaksa memberikan stegmen.
Menurut Dedy Kasie Perencanaan Suku Dinas Pekerjaan Umum Air Pak camat yang lebih tau siapa pengawas untuk pengerukan kali tersebut, belum tentu pengawasnya Kasie PU air di kecamatan, kan ada juga kasie bratum, kalau masalah anggaran kami tidak tau menau pak, Kecamatan Cuma minta desain dari kita, dah itu kita kasi desainnya sama mereka, mereka yang merawat, mereka yang menunjuk, dan yang melaksanakan sampai mereka yang mengendalikan jadi yang tau persis yang bertanggung jawab disini adalah PPA Kecamatan masa saya yang harus jawab PPA Kecamatan perencanaan enggak harus jawab PPAnya dia”ungkapnya
kalau dari sudin untuk pengerukan hanya bersifat emergenci seperti Turap amblos yang membahayakan
total keseluruhan anggaran untuk saluran 2010 sebesar 80 miliar penyerapannya yang dilaksanakan sekitar 72persen sisanya yang enggakk di tagih, menurutnya juga setiap tahun rutinnya sudin di periksa oleh Inspektorat dan BPK pemeriksaan yang regular dan itu juga sampai di tinjau kelapangan”tuturnya.
Menurut Irvan Amtha Kasudin Pekerjaan Umum Air Jakarta Selatan mengatakan Pekerjaan Kecamatan tidak ada kaitannya dengan sudin karena KPA adalah Camat pengawasannya (pimpro) adalah Seksi PU Kecamatan dan pelaksanaan adalah pemborong bentuknya Penunjukan Langsung kalau sayakan swakelola kalau di walikota hanya sebatas perencanaan saja” Tuturnya.(Franz)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar